Jumat, 30 Juli 2021

Menikmati Ketiadaan

Aku bukanlah diriku

Karena aku hanya bagian kecil dari eksistensi-Nya

Tak kurang dan tak lebih

Aku hanya seonggok daging yang ditutupi identitas

Tapi terkadang jiwa kotor meronta merasa diri benar2 ada

Merasa memiliki segalanya

Merasa apa yang terjadi seharusnya apa yang diinginkan jiwa

Harusnya aku bisa menyadari sebuah ketiadaan

Menyadari ketiadaan adalah bentuk dari sebuah penghambaan

Membersihkan jiwa dari rayap yang hampir menggrogoti kesuciannya

Mendatangkan kebaikan dari pancaran Nur-Nya

Ya, kebaikan hanya datang dari Nya

dan keburukan adalah hasil dari perbuatan diri yang mengotori jiwa

Selasa, 27 Juli 2021

PRIVAT MENGAJI ANAK

 


IQRA

Bacalah

Bacalah walau hanya satu ayat.. (Al-Alaq: 1)

Yuk ajarkan anak kita sedini mungkin mengenal, belajar membaca dan mempelajari Al-Qur'an☺

Karena Pandemi Ngaji Seru dari Rumah bisa via online yah :) 

(info lebih lanjut hubungi CP diatas)

Minggu, 08 Mei 2016

PENDIDIKAN BERMULAI

Pendidikan?

Saya tak ingin bicara banyak tentang sistem pendidikan di negara ini.
Yang jelas pendidikan bermulai dari buaian seorang ibu.

Saat seorang laki-laki hendak memilih istri ia harus benar-benar sadar kepada wanita yang bagaimana akan ia letakkan nasib anaknya kelak, dan begitu juga sebaliknya seorang wanita harus benar-benar teliti laki-laki yang bagaimana yang ia harus pilih untuk menjadi bapak bagi anak-anaknya kelak, ini juga merupakan cikal bakal awal pendidikan.

Sebenarnya pendidikan tidaklah dimulai ketika seorang anak terlahir kedunia (natal), namun pendidikan bermulai pada saat seorang bayi masih berada pada uterus (pranatal), jika dalam Al-Qur’an disebut dengan rahim yang kokoh (kandungan).

Pada saat ini seorang janin sudah dapat mendengar dan merasakan aktivitas ibunya, mulai dari mendengar suara ibunya, musik, merasakan apa yang dimakan oleh ibunya, bahkan dapat merasakan bahagia ataupun sedihnya seorang ibu. Semua hal itu sangatlah berpengaruh pada kesehatan, baik secara fisik maunpun kecerdasan bayi. 

Hingga dengan rahmatNya bayi tersebut terlahir dan hinggap dalam dekap buaian seorang malaikat yang sudah siap menyambutnya, malaikat itu adalah, Ibu.


Kecerdasan seorang anak, baik itu kognitif, spritual, maupun psikososial dapat dipengaruhi oleh pola asuh orangtuanya, karena lembaga pendidikan pertama seorang anak adalah keluarga, terlebih lagi seorang ibu.

Al-ummu Madrosatul Uula, Ibu adalah sekolah/pendidikan pertama seorang anak. Jadi, mulai saat ini tidak ada lagi istilah seorang wanita tak perlu berpendidikan tinggi. Wanita haruslah memiliki pendidikan dan pengetahuan yang luas jika ingin mencetak generasi-generasi penerus agama dan bangsa yang cerdas. Hingga dapat mencetak generasi beriman yang menyelamatkan orangtuanya  di Yaumil Akhir nanti. Aamiin

Yuk jadi wanita berpendidikan! :) 

Jumat, 25 Maret 2016

SHORT STORY


Cerita ini berceritakan tentang seorang gadis peratauan yang menimba ilmu pada sebuah perguruan tinggi swasta dipulau jawa, dan uniknya dia tidaklah tinggal di kos-kosan, melainkan  tinggal disebuah asrama. Seperti apa sih kebersamaan yang ada didalam asrama mahasiswa? dan bagaimana kah seorang remaja yang baru menginjakkan kaki dibangku perkuliahan namun dihadapi dengan kesibukan-kesibukan di Asrama? Penasaran?
Check this out :) 
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Takdir yang di Indahkan Tuhan

Tak ada sebuah kata yang mampu menggambarkan sejuknya angin pagi di kota yang baru  pertamakali aku kunjungi ini. Bagiku, sebutan “The spirit of Java” adalah sebuah kata yang terdengar keren untuk menggambarkan kota ini. Ya, itu dia, Solo. Sebuah kota yang tak pernah terbayangkan untuk aku singgahi. Dan satu hal lagi yang membuat kota Solo menjadi lebih keren, yaitu  karena adanya PESMA (Pesantren Mahasiswa) K.H MAS MANSYUR Universitas Muhammadiyah Surakarta.


Menjadi seorang mahasiswa yang  tinggal disebuah asrama, bukanlah sebuah impian setiap insan mahasiswa. Tetapi, hanya insan-insan pilihan Allahlah yang diberi kesempatan untuk Road Tobe Smart Moslem, menjadi mahasiswa yang bukan hanya cerdas  secara Religiusitas, tetapi juga berintelektualitas.
Tinggal dan menetap di ketinggian lantai 5 adalah hal baru dan itu merupakan hal yang sangat fantastis!. Bagaimana tidak? Setiap hari dengan agenda seorang mahasiswa baru yang padat dituntut untuk naik turun lantai 5! wah ini sangat luar biasa guys!. Religiusitas okey, berintelektualitas udah pasti, dan ditambah lagi kita dididik untuk menjadi mahasiswa yang sehat, kuat, disiplin, dan sabar J, eleuh-eleuh meuni lengkapnya.
PESMA, yang biasa kita sebut dengan apartement Mahasiswa (eaakk pasang kaca mata item :D) adalah sebuah tempat dimana Allah mempertemukanku dengan orang-orang yang saat ini aku sayangi. Sahabat, sebuah gelar hebat yang telah diberikanNya kepada aku dan kalian, “kita”, ya, “keluarga” . 
             Kita bukan lagi seperti keluarga, kita adalah keluarga. Dengan segala perbedaan yang kita miliki, kita hidup bersama, dipesma, dan bahagia :).

            Apartemen lantai lima, sebuah ketinggian yang mengingatkan ku akan banyak hal..


Dari mana ya aku harus bercerita, mmm. Okey let me tell about it all..

Pada suatu atmosfer pagi buta yang tidak seperti biasanya, ku buka jendela mobilku dengan perlahan, menyaksikan sebuah kampus yang belum pernah aku dan keluargaku kunjungi. Meski hanya sekilas, itu cukup mampu menggoreskan senyum dipipi seorang calon mahasiswi yang akan mengikuti test pada pukul 08.00 pagi nanti. “Wah ternyata ini kampus UMS” ujar ku dengan tersenyum.
Beristirahat sejenak disebuah penginapan yang tak jauh dari kampus 4 UMS, sedikit merehatkan tubuh yang sudah terombang-ambing selama 8jam perjalanan, Cirebon-Solo. Pagi, matahari sudah menujukkan kegagahannya, dengan sedikit gugup, bimbang dan takut aku harus mampu melaluinya, ujian, ya, karena ini adalah gelombang TERAKHIR!.
Ditemani oleh orang-orang tercinta, semakin memantapkan ku untuk melangkah ke tempat dimana aku harus bertarung dengan soal-soal yang sepertinya sudah terlalu lelah untuk melihatnya, hahaha mungkin karena sudah terlalu bosan melihat soal-soal. Waktunya sudah tiba. Saatnya bertarung! Ciaaattt berubaaah *skip*.
Ahirnya testpun berakhir.
Lulus” sebuah kata yang sudah lama aku rindukan, hiks *hapus air mata*. Ya, aku lulus di fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta!.
Setelah mengurusi berbagai hal terkait perkuliahan, kampus 4pun menjadi sasaran yang harus dikunjungi. Kalian tau kenapa? Karena disitu ada PESMA!:D. Dan akhirnya harus melewati test lagi untuk bisa menetap disana.

Dan ketika di interview..

“ Berapa persen keinginan kamu untuk tinggal di PESMA?” dan kalian tau apa yang terjadi?? Aku menjawab,”SEMBILAN PULUH SEMBILAN PERSEN  BU” fantastis bukan? Hahaha. Pengawas itupun bertanya lagi “loh satu persennya kemana??” akupun menjawab “satu persennya lagi saya serahkan kepada Allah SWT, karena kita harus tau, manusia hanya bisa berencana dan Allah yang menentukan” *bijak*, pengawas itupun tersenyum sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
Berbagai halangan dan rintangan telah dilalui, kami kembali kerumah untuk menunggu pengumuman penerimaan mahasantri baru yang sehari setelahnya adalah awal kegiatan ospek kampus dimulai.

*Setelah beberapa bulan*
Mendatangi pesma dan melihat keramaian pada mading membuatku sedikit cemas, berharap dapat  tinggal disini karena aku tidak tau harus tinggal dimana -_-.
Yey! Namaku terpampang luas di tabel mahasantri yang lolos mengikuti test! Alhamdulillah..
Bahagia sih bahagia, tapi gak harus ngangkat barang-barang sampai lantai lima juga dong-_-.  Hahaha masa-masa dimana pertama kali merasakan strugle untuk mencapai puncak lantai 5.
Tak ada teman, kerabat atau saudara yang tinggal di Jawa Tengah, buatku bertegur sapa adalah hal yang wajib seorang aku melakukannya.
Ini,  Disinilah awal pertama kali persahabatan kami dimulai.


Pertama kali tidur diapartemen ini yang seharusnya bertiga perkamar. Tapi..
Staff “ maaf dek satu anak masih tidur sama kakaknya yang ada di lt bawah, kalo satunya lagi belum datang, kamu sendiri dulu ya”. Hiks seketika. Sudah terlalu lama sendirii~ *oke skip*
Sendiri dikamar, dan ternyata lampu kamar tidak nyala alias MATI. Aku berani kok, gini doang masa ga berani! Tapi setelah tiga hari.. kok rasanya horor ya, udah sendirian, gelap lagi “-_-.
Ahirnya akupun mencari jejak kehidupan dikamar lain, wakak  *alay*. Dengan wajah yang  penuh percaya diri *padahal maah* aku  mencoba untuk berkenalan dengan penghuni kamar sebelah, bukan sebelah sini, tapi sebelah sana, oke oke.  Dan ternyata dikamar mereka hanya ada 2 orang dan salah satu diantara mereka ternyata satu jurusan dan satu kelas denganku.
Alhamdulillah tak kenal maka? Ta’aruf *seketika alim*.
Akhirnya aku diperbolehkan untuk menjadi bagian dari penghuni kamar mereka. 


Canda, tawa dan berbagai keadaan menghiasi hari-hari kami. Kami bertiga tidaklah sama, kami memiliki 3 sifat yang begitu berbeda. Sebut saja dia ila, dia berwatak keras, baik hati, dan buat ku dia orangnya unik sih :D. Dan satunya Fia, diantara kita dia yang paaling suka makan, dia memiliki sifat kekanak-kanakan atau orang-orang sebut dengan childist tapi itulah yang membuat aku sering tertawa karenanya. 
Hidup diasrama bukanlah hal yang sulit dan juga tidaklah mudah. Setiap pagi sehabis mengerjakan shalat subuh kami diharuskan untuk mengikuti pelajaran, diantaranya, speaking , mufrodat, dan tahsin. Hmm suasana pagi yang begitu menyejukkan~~. 
Berbagai situasi ada disana, ada yang antusias, ada yang kepalanya terlihat terantuk-antuk (karena ngantuk), adayang matanya merem tapi bibirnya mangap-mangap, *bhahaha, ada yang diem aja alias gak peduli, ada yanggg yang yang lainnya. 
aku termasuk yang mana yaa? coba tebaak? :D
Selain pelajaran shubuh kamipun diwajibkan mengikuti materi selepas shalat maghrib, diantaranya, bahasa inggris, bahasa arab, keagamaan, tafsir hadist, ada tahsin juga, dan lainnya, itu semua tergantung semester kita, karena setiap semester memiliki materi yang berbeda, contohnya ketika kita pada semester 1 dan 2 lebih fokus pada materi agama, namun ketika menginjak semester 4 dan 5 lebih kepada bahasa. Ojo spaneng yoo, wakak.

Hidup diasrama membuat kita harus pintar membagi waktu, 

antara kuliah, tugas, oraganisasi (kalau ikut),  dan kegiatan pesma (pesantren mahasiswa), eits jangan lupa, bagi waktu kalian juga dengan halan-halan, eh jalan-jalan. Kata siapa hidup diasrama gak bisa jalan-jalan? Salah gede gaes. Itu semua gak mengurungkan hobi seorang pemuda eh pemudi yang satu ini. Walaupun gak banyak, nanti deh aku tunjukkin trip-trip yang pernah kita kunjungi.




Senin, 21 Maret 2016

ABOUT COLLAGE

JARKOMAN


Pernahkah kalian mendengarkan kata ini? Atau bahkan sudah tidak asing lagi?. 
Yap betul sekali, jarkoman adalah bentuk asal dari kalimat “jarkom” yang merupakan singkatan dari “jaringan komunikasi”. Jadi, sebuah aktivitas yang menggunakan atau mengandalkan sistem jarkom (jaringan komunikasi) disebut jarkoman.

Kata jarkom sudah tak asing lagi dikalangan mahasiswa, terlebih lagi para mahasiswa yang menggeluti berbagai organisasi atau yang biasa kita sebut dengan mahasiswa aktifis
Biasanya jarkom digunakan untuk mengingatkan waktu rapat, ataupun hal-hal yang berkaitan dengan informasi-informasi yang ingin disampaikan oleh sebuah organisasi kepada anggota-anggota maupun jajarannya. Bersifat dengan jangka waktu yang panjang, tapi lebih sering bersifat insidental.

Tapi apa jadinya jika sebuah perkuliahan menggunakan sistem kelas jarkoman bahkan dengan sifat insidental? Apa yang terjadi jika para mahasiswa yang sudah mendapatkan jadwal tetap namun setiap harinya harus menunggu jarkoman dari pananggung jawab mata kuliah/dosen? 
Ada 2 aspek yang harus kita kaji, yaitu Dosen dan Mahasiswa.
Yu kita intip..
    1.   Mahasiswa

Mahasiswa adalah makhluk ciptaan Tuhan yang unik dan terkadang menggelitik (abaikan). Mahasiswa adalah seorang siswa yang memiliki tanggung jawab yang besar kepada masyarakat.  Is  it true? (intermezo).
Ada 3 aspek yang harus kita kaji dari mahasiswa:
a.       Kesiapan menerima materi
b.      Ketepatan waktu
c.       Psikologi

2. Dosen


Ada 5  aspek  yang harus kita kaji dari dosen terkait hal ini:
a.       Kesiapan menyampaikan materi
b.      Ketepatan waktu
c.       Psikologi
d.      Alasan sering memindahkan jadwal

e.       Solusi

oke kita tunggu kelanjutannya yaaa... :D

Minggu, 20 Maret 2016

Spiny Flowers

BUNGA
Bunga.  Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata bunga?. 
Pasti diidentikkan dengan sebuah keindahan, dan tak ayal bungapun menjadi simbol seorang wanita. Keindahan bunga yang merekah diibaratkan seperti kecantikan seorang wanita yang akan menjadi incaran para kupu-kupu (lelaki).

Ketika sekuntum bunga dihinggapi oleh seekor kupu-kupu, maka terjadilah proses penyerbukan. Proses penyerbukan salah satunya  dilakukan oleh bantuan serangga. Sehingga terjadilah proses pembuahan yang akan menghasilkan biji.

Wanita yang merupakan sumber keindahan haruslah memiliki pertahanan yang kuat seperti bunga yang tangkainya berduri. 
Kehormatan diri harus terjaga. Duri yang tajam merupakan perlindungan dan proteksi diri seorang wanita  dalam menjaga izzah dan iffahnya.

Dalam mengambil atau memetik bunga yang berduri tak semua orang dapat melakukannya, '
jika tanpa strategi tangan kita akan terluka. Begitupun dengan lelaki yang ingin mengambil hati seorang wanita, haruslah memiliki strategi yang baik (pernikahan), tegas dan memiliki hati yang tulus untuk dapat meluluhkan hati wanita idamannya.

Semua orang mengetahui bunga itu indah, dan semua orang tau bunga itu wangi, 
tapi tak semua orang dapat menyentuh dan memetiknya. 
Jika tanpa strategi ia akan terluka.

Maka jadilah seorang wanita yang indah,
Indah itu dikenal dengan kebaikan dan keramahannya, bermanfaat bagi orang-orang disekelilingnya, dengan tetap menjaga hati dan kehormatan dirinya.

Well, sekarang wanita bisa berfikir dan  memilih,

bunga yang seperti apakah yang kita inginkan? :)

Kamis, 06 Agustus 2015

Bukan penulis, cuman pengen ngeshare apa yang bisa aku share:)
Ambil baiknya aja :)
THANKS for coming :)