Jumat, 25 Maret 2016

SHORT STORY


Cerita ini berceritakan tentang seorang gadis peratauan yang menimba ilmu pada sebuah perguruan tinggi swasta dipulau jawa, dan uniknya dia tidaklah tinggal di kos-kosan, melainkan  tinggal disebuah asrama. Seperti apa sih kebersamaan yang ada didalam asrama mahasiswa? dan bagaimana kah seorang remaja yang baru menginjakkan kaki dibangku perkuliahan namun dihadapi dengan kesibukan-kesibukan di Asrama? Penasaran?
Check this out :) 
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Takdir yang di Indahkan Tuhan

Tak ada sebuah kata yang mampu menggambarkan sejuknya angin pagi di kota yang baru  pertamakali aku kunjungi ini. Bagiku, sebutan “The spirit of Java” adalah sebuah kata yang terdengar keren untuk menggambarkan kota ini. Ya, itu dia, Solo. Sebuah kota yang tak pernah terbayangkan untuk aku singgahi. Dan satu hal lagi yang membuat kota Solo menjadi lebih keren, yaitu  karena adanya PESMA (Pesantren Mahasiswa) K.H MAS MANSYUR Universitas Muhammadiyah Surakarta.


Menjadi seorang mahasiswa yang  tinggal disebuah asrama, bukanlah sebuah impian setiap insan mahasiswa. Tetapi, hanya insan-insan pilihan Allahlah yang diberi kesempatan untuk Road Tobe Smart Moslem, menjadi mahasiswa yang bukan hanya cerdas  secara Religiusitas, tetapi juga berintelektualitas.
Tinggal dan menetap di ketinggian lantai 5 adalah hal baru dan itu merupakan hal yang sangat fantastis!. Bagaimana tidak? Setiap hari dengan agenda seorang mahasiswa baru yang padat dituntut untuk naik turun lantai 5! wah ini sangat luar biasa guys!. Religiusitas okey, berintelektualitas udah pasti, dan ditambah lagi kita dididik untuk menjadi mahasiswa yang sehat, kuat, disiplin, dan sabar J, eleuh-eleuh meuni lengkapnya.
PESMA, yang biasa kita sebut dengan apartement Mahasiswa (eaakk pasang kaca mata item :D) adalah sebuah tempat dimana Allah mempertemukanku dengan orang-orang yang saat ini aku sayangi. Sahabat, sebuah gelar hebat yang telah diberikanNya kepada aku dan kalian, “kita”, ya, “keluarga” . 
             Kita bukan lagi seperti keluarga, kita adalah keluarga. Dengan segala perbedaan yang kita miliki, kita hidup bersama, dipesma, dan bahagia :).

            Apartemen lantai lima, sebuah ketinggian yang mengingatkan ku akan banyak hal..


Dari mana ya aku harus bercerita, mmm. Okey let me tell about it all..

Pada suatu atmosfer pagi buta yang tidak seperti biasanya, ku buka jendela mobilku dengan perlahan, menyaksikan sebuah kampus yang belum pernah aku dan keluargaku kunjungi. Meski hanya sekilas, itu cukup mampu menggoreskan senyum dipipi seorang calon mahasiswi yang akan mengikuti test pada pukul 08.00 pagi nanti. “Wah ternyata ini kampus UMS” ujar ku dengan tersenyum.
Beristirahat sejenak disebuah penginapan yang tak jauh dari kampus 4 UMS, sedikit merehatkan tubuh yang sudah terombang-ambing selama 8jam perjalanan, Cirebon-Solo. Pagi, matahari sudah menujukkan kegagahannya, dengan sedikit gugup, bimbang dan takut aku harus mampu melaluinya, ujian, ya, karena ini adalah gelombang TERAKHIR!.
Ditemani oleh orang-orang tercinta, semakin memantapkan ku untuk melangkah ke tempat dimana aku harus bertarung dengan soal-soal yang sepertinya sudah terlalu lelah untuk melihatnya, hahaha mungkin karena sudah terlalu bosan melihat soal-soal. Waktunya sudah tiba. Saatnya bertarung! Ciaaattt berubaaah *skip*.
Ahirnya testpun berakhir.
Lulus” sebuah kata yang sudah lama aku rindukan, hiks *hapus air mata*. Ya, aku lulus di fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta!.
Setelah mengurusi berbagai hal terkait perkuliahan, kampus 4pun menjadi sasaran yang harus dikunjungi. Kalian tau kenapa? Karena disitu ada PESMA!:D. Dan akhirnya harus melewati test lagi untuk bisa menetap disana.

Dan ketika di interview..

“ Berapa persen keinginan kamu untuk tinggal di PESMA?” dan kalian tau apa yang terjadi?? Aku menjawab,”SEMBILAN PULUH SEMBILAN PERSEN  BU” fantastis bukan? Hahaha. Pengawas itupun bertanya lagi “loh satu persennya kemana??” akupun menjawab “satu persennya lagi saya serahkan kepada Allah SWT, karena kita harus tau, manusia hanya bisa berencana dan Allah yang menentukan” *bijak*, pengawas itupun tersenyum sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
Berbagai halangan dan rintangan telah dilalui, kami kembali kerumah untuk menunggu pengumuman penerimaan mahasantri baru yang sehari setelahnya adalah awal kegiatan ospek kampus dimulai.

*Setelah beberapa bulan*
Mendatangi pesma dan melihat keramaian pada mading membuatku sedikit cemas, berharap dapat  tinggal disini karena aku tidak tau harus tinggal dimana -_-.
Yey! Namaku terpampang luas di tabel mahasantri yang lolos mengikuti test! Alhamdulillah..
Bahagia sih bahagia, tapi gak harus ngangkat barang-barang sampai lantai lima juga dong-_-.  Hahaha masa-masa dimana pertama kali merasakan strugle untuk mencapai puncak lantai 5.
Tak ada teman, kerabat atau saudara yang tinggal di Jawa Tengah, buatku bertegur sapa adalah hal yang wajib seorang aku melakukannya.
Ini,  Disinilah awal pertama kali persahabatan kami dimulai.


Pertama kali tidur diapartemen ini yang seharusnya bertiga perkamar. Tapi..
Staff “ maaf dek satu anak masih tidur sama kakaknya yang ada di lt bawah, kalo satunya lagi belum datang, kamu sendiri dulu ya”. Hiks seketika. Sudah terlalu lama sendirii~ *oke skip*
Sendiri dikamar, dan ternyata lampu kamar tidak nyala alias MATI. Aku berani kok, gini doang masa ga berani! Tapi setelah tiga hari.. kok rasanya horor ya, udah sendirian, gelap lagi “-_-.
Ahirnya akupun mencari jejak kehidupan dikamar lain, wakak  *alay*. Dengan wajah yang  penuh percaya diri *padahal maah* aku  mencoba untuk berkenalan dengan penghuni kamar sebelah, bukan sebelah sini, tapi sebelah sana, oke oke.  Dan ternyata dikamar mereka hanya ada 2 orang dan salah satu diantara mereka ternyata satu jurusan dan satu kelas denganku.
Alhamdulillah tak kenal maka? Ta’aruf *seketika alim*.
Akhirnya aku diperbolehkan untuk menjadi bagian dari penghuni kamar mereka. 


Canda, tawa dan berbagai keadaan menghiasi hari-hari kami. Kami bertiga tidaklah sama, kami memiliki 3 sifat yang begitu berbeda. Sebut saja dia ila, dia berwatak keras, baik hati, dan buat ku dia orangnya unik sih :D. Dan satunya Fia, diantara kita dia yang paaling suka makan, dia memiliki sifat kekanak-kanakan atau orang-orang sebut dengan childist tapi itulah yang membuat aku sering tertawa karenanya. 
Hidup diasrama bukanlah hal yang sulit dan juga tidaklah mudah. Setiap pagi sehabis mengerjakan shalat subuh kami diharuskan untuk mengikuti pelajaran, diantaranya, speaking , mufrodat, dan tahsin. Hmm suasana pagi yang begitu menyejukkan~~. 
Berbagai situasi ada disana, ada yang antusias, ada yang kepalanya terlihat terantuk-antuk (karena ngantuk), adayang matanya merem tapi bibirnya mangap-mangap, *bhahaha, ada yang diem aja alias gak peduli, ada yanggg yang yang lainnya. 
aku termasuk yang mana yaa? coba tebaak? :D
Selain pelajaran shubuh kamipun diwajibkan mengikuti materi selepas shalat maghrib, diantaranya, bahasa inggris, bahasa arab, keagamaan, tafsir hadist, ada tahsin juga, dan lainnya, itu semua tergantung semester kita, karena setiap semester memiliki materi yang berbeda, contohnya ketika kita pada semester 1 dan 2 lebih fokus pada materi agama, namun ketika menginjak semester 4 dan 5 lebih kepada bahasa. Ojo spaneng yoo, wakak.

Hidup diasrama membuat kita harus pintar membagi waktu, 

antara kuliah, tugas, oraganisasi (kalau ikut),  dan kegiatan pesma (pesantren mahasiswa), eits jangan lupa, bagi waktu kalian juga dengan halan-halan, eh jalan-jalan. Kata siapa hidup diasrama gak bisa jalan-jalan? Salah gede gaes. Itu semua gak mengurungkan hobi seorang pemuda eh pemudi yang satu ini. Walaupun gak banyak, nanti deh aku tunjukkin trip-trip yang pernah kita kunjungi.




4 komentar: